Ahok Paling Banyak diCari di Google

url img

Google selalu membagi pencarian terpopuler sepanjang tahun. Di 2016 ini kategori tokoh paling dicari di mesin pencarian Google banyak didominasi oleh tokoh-tokoh politik Indonesia.
Pencarian tertinggi dimiliki oleh Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Gubernur DKI Jakarta non-aktif ini menempati posisi pertama dalam data Google Year In Search 2016. Berikut daftar 10 tokoh paling dicari netizen di Google Search Indonesia.
1. Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi tokoh paling dicari di Google. Berbagai kasus hukum mengganjal langkah gubernur non-aktif ini. Mulai dari kasus RS. Sumber Waras, Reklamasi Teluk Jakarta hingga kasus penistaan agama. Pencarian tertingi untuk kata Ahok terjadi pada kisaran waktu 30 Oktober hingga 5 November 2016.
2. Sri Mulyani
Sri Mulyani sempat menjadi populer di mesin pencarian Google setelah wanita yang pernah memimpin Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana memutuskan kembali ke Indonesia. Sri Mulyani menerima permintaan Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia. Salah satu kebijakan yang membuat namanya melambung tahun ini tingginya peserta Amnesti Pajak.
3. Buni Yani
Dosen sekaligus mantan pekerja media bernama Buni Yani menjadi tokoh paling dicari di Google Indonesia. Buni Yani adalah orang yang membuat status di halaman Facebooknya mengenai pidato Ahok di Kepulauan Seribu. Status Buni Yani heboh disebarluaskan karena membuat transkrip dari video, mengenai ucapan Ahok yang mengambil ayat Al-Maidah ayat 51.
4. Wayan Mirna Salihin
Wanita Jakarta bernama Wayan Mirna Salihin meninggal dunia pada Januari 2016. Wanita berusia 28 tahun ini tewas seusai meminum kopi Vietnam di Cafe Olivier Grand Indonesia. Sahabat Mirna, Jessica Kumala Wongso dinyatakan sebagai pelaku pembunuhan berencana.
5. Nusron Wahid
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ini ramai dicari netizen setelah membuat pernyataan di Twitter mengenai umat Islam. Nusron diketahui salah satu pendukung Ahok.
6. Agus Yudhoyono
Putra sulung mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menjadi pencarian tertinggi keenam. Agus Harimurti Yudhoyono mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat. Agus rela meninggalkan karir militernya demi tugas baru yang diberikan partai.
7. Tito Karnavian
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini terhitung sebagai polisi dengan karir tercepat. Setelah memegang BNPT, Tito sempat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ia kemudian menjadi jenderal polisi dan dipilih sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
8. Fahri Hamzah
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menjadi pencarian netizen Indonesia. Pencarian Fahri banyak dilakukan berkaitan pemecatan dirinya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada April 2016. Netizen juga banyak mencari informasi tentang kesalahan Fahri Hamzah hingga dipecat partai.
9. Irman Gusman
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Irman Gusman menjadi pencarian populer nomor sembilan. Irman diketahui ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan suap mengenai pembelian kuota gula impor di Bulog untuk Provinsi Sumatera Barat.
10. Archandra Tahar
Pria keturunan minang Archandra Tahar sempat diangkat Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam hitungan hari Archandra diberhentikan karena status kewarganegaraannya. Ia diketahui berstatus warga negara Amerika Serikat dan Indonesia saat ditunjuk sebagai Menteri ESDM.

Di Gugat Rp 204 Juta,Ini Reaksi Ahok

url img

Tidak habis-habisnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat masalah dari kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan di Pulau Seribu. Seperti diberitakan sebelumnya, Novel Bamukmin alias Habib Novel menggugatAhok membayar ganti rugi Rp 204 juta karena merasa dirugikan terhadap pernyataan soal surat Al Maidah. Habib Novel merasa dirugikan sebagai pendakwah karena setelah pernyataan itu banyak kegiatan dakwahnya yang batal.
Ahok pun enggan menanggapi gugatan Habib Novel yang terkesan mengada-ada dan hanya untuk urusan pribadinya sendiri. “Nunggu sidang aja,” kata Ahok singkat dilansirDetik, 5 Desember malam. Gugatan Rp 204 juta tersebut diajukan dalam gugatan praperadilan.
Selain itu, Habib Novel juga meminta Ahok membuat permintaan maaf atas pernyataannya karena dinilai merugikan dai mubaligh. “Seakan-akan saya tukang bohong di sini. Saya dirugikan sebagai pendakwah dan setelah kejadian itu banyak kegiatan-kegiatan saya yang batal. Banyak juga acara-acara yang batal, benar-benar merasa dirugikan,” jelas Habib Novel.
“Saya ceramah sebulan sebelumnya dan tidak ada lagi acara terbesar di sekitar Pulau Pramuka dan Pulau Panggang itu selain acara haul daripada habib. Saya menjadi salah satu penceramah yang mengangkat Al Maidah 51, yang ketika itu ada Lurah, Camat di dekat situ yang saya yakin pesan ini sampai kepada Ahok. Dan Ahok mempengaruhi di Pulau itu untuk jangan mau dibohongi pakai Al Maidah 51. Secara tidak langsung menuju kepada saya,” imbuhnya.