Foto Semut di Perjelas Ribuan Kali

Dengan kecanggihan teknologi sekarang yang perkembangannya semakin hari semakin meningkat, maka tidak heran jika semua obyek dari yang terbesar hingga terkecil dapat di rekam menggunakan teknologi kamera era sekarang, seperti beberapa foto di bawah ini yang menampilkan bagaimana bentuk semut jika diperbesar hingga ribuan kali.

url img
url img
url img

Semut Hitam

url img
url img

Tengkorak Mirip Alien di Temukan di Rusia

url img

Sebuah tengkorak aneh ditemukan di sebuah situs purbakala di Rusia. Tengkorak ini mirip manusia, namun bentuknya lebih lonjong seperti telur.
Para penyuka teori konspirasi langsung menyebutnya sebagai bukti kuat keberadaan makhluk asing yang mengunjungi Bumi di masa lalu. Namun sejumlah arkeolog membantahnya, dan bersikukuh tengkorak itu berasal dari seorang perempuan dari 4000 tahun sebelum masehi.
Pakar menyebut suku asli yang tinggal di Arkaim dekat kota Chelyabinsk, Rusia, itu kerap mengikat kepalanya agar berbentuk seperti demikian.
Tidak mau kalah, penyuka konspirasi berargumen jika memang seperti itu, berarti manusia purba berusaha mengikuti bentuk kepala tamu asing dari luar angkasa.
Seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, Ilmuwan Maria Makurova mengonfirmasi penemuan tengkorak aneh ini pada kantor berita TASS: “Kami menemukan sebuah tengkorak yang masih dalam keadaan baik.”

“Saya tidak ingin menyingkirkan kemungkinan tengkorak ini berasal dari seorang perempuan suku Sarmati yang tinggal di area tersebut, yang kini telah menjadi Ukraina, Kazakhstan dan Rusia modern,” sambung dia, seperti dikutip Mirror.co.uk.
“Tengkoraknya lonjong karena suku tersebut mengikat kepala anak-anaknya dengan tali. Sudah jelas itu adalah tradisi suku,” kata Makurova.
Makurova menolak berkomentar mengenai spekulasi tengkorak makhluk asing atau alien. Saat ini ia dan koleganya masih berusaha mengetahui mengapa tradisi mengikat kepala muncul di suku tersebut.
Penemuan tengkorak berbentuk telur ini menjadi misteri lainnya dari situs purbakala Arkaim, atau dikenal juga dengan Stonehenge-nya Rusia, yang diyakini didirikan sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

Bintang Yang Menjadi Gelap,Alien Penyebabnya?

url img

Misteri menggelapnya bintang KIC 8462852 semakin terkuak. Selama ini, bintang misterius tersebut dipercaya sebagai megastruktur alien. Tapi aktivitas aneh seperti menggelapnya bintang tersebut, menurut studi terbaru yang terbit dalam jurnal Physical Review Letters edisi Desember 2016, akibat adanya aktivitas magnetik di dalam bintang.
Pada 2015, KIC 8462852 menjadi perbincangan hangat di antara para astrofisikawan karena terdapat fluktuasi cahaya yang tidak biasa di dalam bintang tersebut. Bintang ini termasuk jenis F atau jenis normal, yang memiliki ukuran lebih besar dan lebih panas dibanding matahari bumi. Lokasinya berada di konstelasi Cygnus, sejauh 1.480 tahun cahaya dari bumi.
Tabetha Boyajian, astronom dari Yale University di Connecticut, Amerika Serikat, menemukan puluhan kasus aneh dari bintang tersebut saat mengamati menggunakan Kepler, teleskop ruang angkasa milik NASA. Dia dan rekan-rekan penelitinya menemukan bintang tersebut meredup hingga 22 persen. Angka ini, menurut mereka, terlalu besar jika hanya disebabkan oleh planet maupun debu yang melintas di depan KIC 8462852. Bintang tersebut juga dikenal dengan sebutan Boyajian Star.
Analisis dari Boyajian dan rekan-rekannya meningkatkan kemungkinan kehidupan alien cerdas. Secara khusus, para ilmuwan berhipotesis bahwa bintang ini merupakan rumah bagi Bola Dyson—sebutan megastruktur yang dibangun di sekitar bintang untuk menangkap sebanyak mungkin energi dari bintang tersebut. Teori ini dikemukakan oleh matematikawan sekaligus fisikawan Freeman Dyson. Dalam fiksi ilmiah, Bola Dyson digambarkan sebagai lapisan padat di sekitar bintang yang mirip sekumpulan panel surya raksasa.
Adapun studi terbaru menyatakan apa yang terjadi di bintang misterius ini merupakan aktivitas murni internal. “Kami percaya akan temuan kami,” ujar Richard Weaver, anggota studi yang juga pakar fisika materi dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
Selama empat tahun, Weaver dan rekan-rekannya menganalisis spektrum fluktuasi cahaya Bintang Boyajian. Mereka menemukan bahwa anomali dalam bintang tersebut mengikuti pola khas dari longsoran energi yang tiba-tiba. Dalam jurnal, tim menganalogikannya sebagai magnet, yang dapat mengalami perubahan medan secara acak. Temuan ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menemukan pola longsoran energi pada ledakan bintang.
“Kami telah menghitung longsoran energi pada masa lalu untuk menganalisis apa yang mungkin terjadi di dalam bintang,” ujar Karin Dahmen, rekan Weaver, seperti dikutip dari laman berita Space, akhir pekan lalu.
Para ilmuwan mencatat ada tiga bintang dalam pengawasan Kepler yang memiliki pola longsoran energi yang sama. Meski begitu, Weaver dan tim menuliskan dalam jurnal, variasi cahaya mereka tidak mencolok seperti Bintang Boyajian. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa tiga bintang tersebut adalah magnet aktif.
Hanya, Weaver dan tim belum mengungkap pola mekanisme magnetis yang dapat memicu perilaku longsoran energi pada Boyajian Star. Musababnya, longsoran energi terjadi sangat cepat. Rotasi energi terjadi setiap 21 jam.
“Tingginya tingkat rotasi di bintang biasanya merupakan sebuah indikasi ada medan magnet yang kuat,” kata Mohammed Sheikh, rekan penelitian Weaver dan Dahmen.
Sheikh menyarankan, perlu ada ulasan holistik tentang bintang ini pada masa mendatang. Khususnya kesamaan fluktuasi cahaya dengan bintang-bintang lainnya. Selain itu, untuk mengkonfirmasi apakah ada kawanan komet yang berinteraksi dengan bintang ini dan menyebabkan terjadinya gejolak magnetik pada bintang.

Ada Suara Pukulan di Pesawat Antariksa,Ulah Alien?

url img

Suara pukulan misterius pada permukaan pesawat antariksa yang membuat bingung pada astronaut Cina ternyata bukan alien, namun merupakan akibat perubahan tekanan udara.

Yang Liwei, astronaut Cina pertama, menarik perhatian publik ketika mengungkapkan dalam wawancara televisi akhir November lalu bahwa dia mendengar suara tak terjelaskan seperti
“ketukan palu kayu pada ember besi” dari luar kapsulnya selama misi perdananya tahun 2003, yang membuat dia bertanya-tanya.

Pada Kamis, ketika astronaut terkenal itu menghadiri satu acara di sebuah sekolah Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, pertanyaan tentang suara misterius itu ditanyakan oleh murid-murid.
Yang mengatakan bahwa menurut yang dia pelajari, suara ketukan itu terjadi akibat penurunan tekanan udara yang menyebabkan perubahan dalam struktur pesawat antariksa saat meninggalkan Bumi menuju antariksa.
Dia mengatakan bocoran udara keluar dari objek di dalam kapsul juga bisa menimbulkan suara.
“Saya pikir itu normal,” kata Yang. “Penting untuk berhati-hati mengidentifikasi penyebabnya.”

Penjelasan Yang senada dengan pendapat ilmuwan antariksa Liu Hong, yang menulis artikel untuk laman ilmu pengetahuan populer Guokr.com.

Liu mengatakan bahwa dia yakin suara itu berasal dari deformasi sangat kecil dalam material dinding bagian dalam kapsul antariksa akibat perubahan tekanan.
Liu adalah kepala perancang Lunar Palace 1, satu fasilitas untuk menjalankan percobaan kunci mengenai sistem pendukung hidup bio-regeneratif guna membuat satu pangkalan di bulan.

Dia mengatakan selama pengujian 105 hari dalam ruang kedap udara di dalam kapsul, para peneliti juga mendengar suara aneh.
“Mereka pikir seseorang mengetuk dari luar tapi tidak ada yang ditemukan,” tulis Liu. “Mereka terganggu pada awalnya, namun kemudian tenang dan mencari sumber suara itu.”

Para peneliti akhirnya menyadari bahwa perubahan suhu kapsul akan menyebabkan perubahan tekanan udara, dan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar dinding kapsul menyebabkan deformasi sangat kecil pada material dinding, menghasilkan suara “Dong! Dong! Dong!”
“Kami mungkin menemui segala macam fenomena tak terjelaskan saat menjelajahi yang tidak kita tahu, tapi kita harus selalu mencari penjelasan ilmiahnya. Itu yang mendorong kita ke depan,” kata Liu sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Wah!Lumba-lumba Tanpa Sirip Langka di Temukan di Indonesia

url img

Pontianak- Mamalia laut yang terjaring oleh nelayan di wilayah perairan Kubu Raya, Kecamatan Padang Tikar, Kalimantan Barat, dipastikan adalah jenis lumba-lumba tanpa sirip atau Finless Porpoise.
Hal ini dibuktikan dengan hasil tes DNA selama tujuh bulan terakhir yang dilakukan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bersama WWF Indonesia dan Indonesian Biodiversity Research Centre Universitas Udayana.
“Penemuan ini sangat penting mengingat hewan ini jarang dan datanya tidak banyak,” ujar Albertus Tjiu,Manajer Program WWF Indonesia Kalimantan Barat, dalam rilis yang diterima, Selasa, 8 November 2016 lalu.

Lumba-lumba tanpa sirip termasuk dalam kelompok Cetacean paling kecil. Umumnya berukuran kurang dari dua meter. Mamalia laut lain yang termasuk ke dalam golongan Cetacean adalah paus, lumba-lumba, dan pesut.
“Porpoise berbeda dengan Cetacean lainnya. Hewan ini merupakan hewan pemalu dan bukan hewan akrobatik sehingga jarang terlihat di permukaan, kecuali saat ingin bernapas,” kata dia.
Apabila dibandingkan dengan lumba-lumba, mereka kalah dengan lumba-lumba yang secara umum sangat interaktif. Itu terlihat dari lumba-lumba yang senang melompat tinggi sehingga sering terlihat dekat dengan nelayan dan dapat diamati.
Karena itu, Porpoise sulit diteliti karena minimnya perjumpaan dengan satwa ini di berbagai lokasi di dunia.
Bahkan di Indonesia belum pernah dilakukan penelitian khusus terhadap spesies ini.

Sehingga, penemuan spesies di wilayah Kubu Raya menambah informasi penting tentang keberadaan dan sebaran spesies lumba-lumba tanpa sirip di Indonesia.

Kepala BKSDA Kalimantan Barat Sustyo Iriyono mengatakan temuan ini patut dibanggakan karena semakin menunjukkan bahwa Kubu Raya menjadi wilayah yang memiliki keragaman spesies tinggi, mulai dari daratan sampai laut. “Sosialisasi kepada masyarakat mengenai keberadaan mamalia laut ini perlu dilakukan sebagai rencana aksi bersama,” kata dia.
Hal ini karena lumba-lumba tanpa sirip masuk dalam kategori hewan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2016 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Selain itu, habitatnya perlu dijaga dan dilindungi agar bisa ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial. Keberadaan mamalia ini nantinya akan disampaikan dalam acara The 2nd Southeast Asian Marine Mammal Stranding Network Symposium.

Tingginya keanekaragaman hayati di Kubu Raya memerlukan upaya konservasi yang komprehensif. Hal ini dikarenakan sering ditemukan mamalia lainnya, seperti paus yang terdampar pada Oktober lalu di Kecamatan Padang, Tikar, serta temuan pesut hasil survei WWF Indonesia sejak 2011. Hal ini membuktikan bahwa perairan Kubu Raya adalah habitat penting bagi mamalia laut.
WWF Indonesia sejak 2015 telah mendeklarasikan wilayah penting yang memiliki keanekaragaman hayati cukup tinggi di Kubu Raya dengan sebutan Lansekap Kubu. Pengelolaan berbasis lanskap atau bentang alam adalah bagian dari strategi WWF Indonesia untuk menciptakan efektivitas pengelolaan suatu wilayah.

Diketahui juga bahwa sekitar 88 jenis Cetacean yang ada di dunia, 34 di antaranya terdapat di Indonesia, dan tiga di antaranya dapat dijumpai di wilayah perairan Kabupaten Kubu Raya dengan komposisi jenis lengkap.

Pencari UFO dari Indonesia dan NASA Pamerkan Karyanya

url img

Seniman yang juga pemburu Unidentified Flying Object (UFO), Vincencius “Venzha” Christiawan memboyong karya seninya yang bentuknya mirip roket ke Art Science Museum Singapura. Karya raksasa ciptaan Venzha yang diberi nama Indonesia Space Science Society (ISSS) itu akan ditampilkan dalam pameran bertajuk A Human Adventure, 19 November-19 Maret 2017.
Menurut Venzha, karyanya akan dipamerkan bersama benda-benda milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), lembaga pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa dan penelitian umum luar angkasa jangka panjang. “Saya satu-satunya yang terpilih dari banyak kandidat menurut Direktur Art Science Museum,” kata Venzha, Ahad, 6 November 2016.
Venzha menambahkan, NASA menggelar pameran pertamanya di kawasan Asia Tenggara tahun ini. NASA membawa benda-benda seperti roket dan satelit. Mereka juga menyuguhkan sejarah luar angkasa dan berbagai inovasi mutakhir.
Venzha pernah membuat mercusuar penopang UFO berlampu putih dan ungu. Piring terbang itu bertopang menara setinggi 36 meter. Karya itu berhubungan dengan radio astronomi, penangkap sinyal kehidupan ruang angkasa dan mendengarkan suara gelombang frekuensi melalui telepon seluler. Karya Venzha ini menjadi karya utama dalam perhelatan seni kontemporer Art Jog. Venzha bekerja sama dengan SETI dari Korea Selatan. Ini sebuah lembaga pencari UFO di Negeri Ginseng.
Venzha yang merupakan Alumnus Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu bekerja sama dengan Search for Extraterrestrial Intelligence dalam proyek Art Jog 2016. SETI berkantor pusat di California, Amerika Serikat. Sedangkan di Art Jog, Venzha berkolaborasi dengan SETI Korea Selatan. SETI merupakan lembaga yang fokus pencarian ilmiah terhadap tanda-tanda kehidupan cerdas di luar bumi, satu di antaranya memburu keberadaan UFO. Mereka banyak menggunakan resolusi tinggi teknologi kamera digital, komputasi, dan akses internet berkecepatan tinggi.
SETI menjadi tempat berkumpulnya para ilmuan di bidang Astro Fisika, astro Biologi, dan Astro Kimia. Mereka banyak memanfaatkan radio astronomi untuk mendapatkan frekuensi. Dari situlah mereka mendapat sinyal koloni atau kehidupan tertentu di ruang angkasa. Gelombang frekuensi direkam dan polanya diteliti.
Jaringan SETI terdiri dari kalangan pemerhati ruang angkasa amatir hingga ahli profesional, yang tersebar di banyak negara. Penggemar astronomi yang bekerja secara independen biasanya saling mengunggah data temuannya dan berbagi pengalaman dan informasi. Setidaknya Venzha telah menggarap 40 proyek yang berhubungan dengan teknologi dan ruang angkasa.
ISSS merupakan kelanjutan dari riset, kolaborasi, kunjungan, perjalanan, dan wawancara, seminar yang dilakukan v.u.f.o. c an extratev rrestrial study center. Ini jaringan dan institusi baru di bidang astronomi dan ruang angkasa. Venzha tergabung di dalamnya. Semua data yang direkam ISSS akan dipresentasikan di Amerika Serikat pada 2017.
ISSS mengumpulkan data dan menganalisanya. Data itu kemudian dibagikan ke publik. Karya Venzha bertujuan mengajak orang membagi apa yang mereka amati, eksplorasi, dan mereka ketahui tentang apa yang terjadi di luar planet Bumi. Data itu kelak bisa digunakan untuk melihat perubahan iklim dan pertanian.
Proyek seni serupa pernah Venzha buat di sejumlah negara, di antaranya Taiwan dan Amerika Serikat. Ia selalu melibatkan ahli untuk proyeknya, misalnya ahli Astro Fisika atau ilmu Fisika yang mempelajari alam semesta. Venzha pernah ke Area 51, pangkalan rahasia di gurun Nevada, Amerika Serikat.
Tempat itu menyandang reputasi paling misterius di muka Bumi. Area 51 menjadi ikon bagi penggemar alien setelah insiden Roswell, yakni satu benda terbang aneh atau UFO diduga jatuh di daerah itu. Pesawat dirahasiakan dan disimpan dalam pangkalan itu pada 1947. Makhluk dalam pesawat itu diduga aliens.
Venzha menyatakan intens mempelajari ruang angkasa sejak tahun 2011. Pada 2011-2015, ia rajin ke Amerika Serikat. Dia percaya ada UFO dan kehidupan cerdas lain di luar bumi. UFO punya cirinya datang dari jarak yang jauh di langit kemudian tampak mengecil atau terbang dengan luar biasa cepatnya. Berbagai kemungkinan adanya UFO, kata Venzha masuk akal.
Venzha menyatakan pernah melihat UFO secara langsung ketika berada di Area 51 Amerika Serikat, New Mexico, dan Banyuwangi Jawa Timur, Indonesia. Bentuk UFO yang dia lihat berbeda-beda. Dia melihat UFO berupa cahaya atau bulatan. Yang paling jelas adalah ketika ia berada di New Meksiko tahun 2012. Waktu itu, Venzha jalan pada malam hari. Ia melihat UFO berbentuk bulat seperti bentuk bulan. Warna cahaya benda terbang itu berganti-ganti. Dia lalu memotret benda misterius itu.
Selain di New Meksiko, Venzha juga melihat UFO di Area 51 secara tidak sengaja pada 2013. Waktu itu Venzha melakukan riset dan membuat karya di Area 51. Dia mendapat undangan dari University of California, Los Angeles untuk mengajar selama tiga bulan. Venzha camping bersama mahasiswanya di dekat Area 51. Ia membawa alat pendeteksi frekuensi UFO. Hasil perburuannya itu dipamerkan di galeri di Amerika Serikat.
Venzha juga punya video UFO yang diperlambat. Tahun 2013, ia mengabadikan tulisan Hollywood di Los Angles, California. Ia kaget seketika karena melihat cahaya benda langit yang terbang. Venzha punmenguploaddalam websitenya. Cahaya itu geraknya sangat cepat. “UFO di Banyuwangi Jawa Timur saya lihat tahun 2015,” kata Venzha.
Sejak bocah, ia senang membaca literatur tentang UFO. Ia banyak mengkoleksi buku-buku tentang UFO, di antaranya buku karya J. Salatun berjudulMenjingkapRahasiaPiringterbang. Ada juga buku berjudulUFOSalahSatuMasalahDuniaMasaKinioleh penulis yang sama. Venzha juga mengumpulkan edisi khusu Majalah Hai tentang UFO.

Kepala Anak ini Terjebak di Lubang Toilet Duduk

Jika sebelumnya ada seorang balita yang kepalanya terjebak di pipa saluran air, kali ini seorang anak kepalanya kembali terjebak. Bukan di saluran air, kepala balita yang diketahui bernama Oscar Clare tersebut terjebak di lubang toilet duduk di rumahnya di Telford, Shrops, Inggris. Dikutip dari lamanmetro.co.uk,terjebaknya kepala Oscar di lubang toilet pertama kali diketahui oleh sang bunda yakni Kellie Marie Allen (28).

url img

Menurut sang bunda, kejadian yang tidak biasa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat tepatnya pada hari Minggu (10/07/2016). Saat Kellie pergi ke kamar mandi untuk memanggil putranya tersebut, ia melihat kepala anak telah masuk ke dalam lubang toilet duduk di rumahnya. Mengetahui akan hal tersebut, ia pun lantas mencoba melepaskan lubang toilet dari leher putranya dengan mengoleskan minyak serta mentega.
Tapi sayang, meski telah menghabiskan banyak minyak dan mentega, lubang toilet tersebut tetap tidak bisa lepas dari kepala buah hatinya. Putus asa, Kellie pun akhirnya memanggil petugas pemadam kebakaran setempat untuk membantunya. Beruntung, setelah petugas pemadam kebakaran datang, lubang toilet yang ada di kepala Oscar akhirnya bisa dilepaskan.
Saat melepas lubang toilet ini, petugas pemadam kebakaran mengaku bahwa mereka melakukannya dengan sangat hati-hati. Salah sedikit saja, hal ini bisa menyebabkan kepala dan kulit leher serta wajah Oscar terluka. Mengenai insiden ini, menurut Kellie, putranya memang sangat suka menempelkan kepalanya di bibir lubang toilet saat berada di kamar mandi. Selama ini Kellie selalu melarangnya tapi Oscar tak pernah mendengarkannya dan menganggap bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang lucu.

url img

Kellie mengatakan, “Kami di berada di kamar mandi dan ia punya kebiasaan menempelkan kepalanya di toilet. Saya sudah melarangnya tapi ia malah memasukkannya ke bawah. Terjadilah insiden yang begitu mengerikan dan memalukan ini. Awalnya ia menganggap hal ini lucu. Namun, setelah kepalanya tak bisa lepas baru ia terlihat khawatir dan teriak meminta bantuan saya.”
Duh, sungguh insiden yang tidak biasa dan berbahaya ya? Untuk ayah dan bunda, agar insiden seperti ini tak pernah terjadi pada buah hati, pastikan bahwa kita selalu memantau dan menjaga buah hati dengan baik. Kita semua tentu berharap bahwa insiden seperti ini tak pernah terjadi lagi.

Alien dengan Tinggi 2,5 meter Muncul di Taiwan

Sebuah kejadian yang menghebohkan terjadi di Taiwan. Beredar sebuah foto yang mirip alien setinggi 2,5 meter. Menurut pengakuan warga, penampakan itu terlihat di dekat Danau Jaiming, kota Taitung, Taiwan.
Dari sejumlah foto yang beredar penampakan mahkluk itu terlihat sangat besar, bertubuh transparan dan memiliki tangan yang berselaput.

Meski kebenarannya masih belum dipastikan, foto tersebut dianggap menyerupai sosok alien CenOS yang disebutkan dalam buku berjudul “Hands”.
Buku yang diklaim memuat laporan faktual kontak dengan alien itu menyebutkan jika CenOS adalah mahkluk yang dari sistem bintang Proxima Centauri tempat planet Proxima B. Proxima B sendiri adalah planet yang kabarnya mendukung kehidupan dan berjarak empat tahun cahaya.
Alien CenOS disebut-sebut lima kali lebih kuat daripada manusia. Ia juga memiliki banyak jantung, berpori-pori besar dan memiliki dua kelamin. Alien ini dikabarkan tak bisa terkena penyakit, tak perlu tidur dan bisa bertahan hidup hingga 120 tahun.

url img

Kabarnya, CenOs telah beberapa kali muncul di Bumi, antara lain saat Perang Dunia II dan tahun 2012 lalu di Tiongkok. Sebagian masyarakat pun meyakini jika penampakan di Taiwan baru-baru ini benar adalah CenOS. Apalagi ada warga Taitung memiliki kepercayaan jika danau Jaiming adalah pintu masuk ke basis alien di bawah tanah.
Meski begitu, banyak pihak yang masih meragukan keaslian foto tersebut. Sementara yang lain memperdebatkan apakah alien benar-benar ada.