Baikonur- Sebuah roket kargo tanpa awak yang menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional hancur setelah lepas landas pada Kamis, 1 Desember 2016.
Roket Rusia itu melakukan lepas landas sesuai yang direncanakan dari Baikonur, Kazahkstan, Kamis pagi, tapi berhenti mengirim data sekitar enam menit dalam penerbangan.
“Para pejabat Rusia mengatakan pesawat ruang angkasa itu gagal … ketika ia berada sekitar 100 mil di atas daerah terpencil Siberia,” wartawan NPR Rae Ellen Bichell melaporkan.
“Kapal itu membawa lebih dari 2,5 ton pasokan, termasuk makanan, bahan bakar dan pakaian. Sebagian besar kemungkinan tebakar saat pesawat ruang angkasa tak berawak itu jatuh kembali ke bumi,” ujar Bichell.
“NASA mengatakan enam awak stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk dua orang Amerika, memiliki cadangan yang cukup untuk saat ini.”
Enam orang yang saat ini tinggal di Stasiun Antariksa Internasional adalah kosmonot Rusia Sergey Ryzhikov, Andrey Borisenko dan Oleg Novitskiy; astronot NASA Shane Kimbrough dan Peggy Witson; dan astronot European Space Agency Thomas Pesquet.
Badan Antariksa Jepang dijadwalkan untuk meluncurkan roket pasokan yang berbeda minggu depan, menurut NASA.
Ini adalah peluncuran gagal roket tanpa awak Rusia keempat kalinya dalam dua tahun terakhir. Pada Mei 2014 roket Proton-M meledak sekitar sembilan menit setelah lepas landas. Roket itu membawa satelit untuk akses internet ke wilayah Rusia.
Pada bulan Mei 2015, roket lain dari jenis yang sama meledak sekitar delapan menit setelah lepas landas. Roket ini membawa satelit Meksiko.
Dan pada bulan April 2015, sebuah roket M-27M mirip dengan yang gagal Kamis lalu berhasil mengorbit sebelum kehilangan kontak, berputar di luar kendali, dan terbakar saat jatuh kembali ke atmosfer.
Kegagalan roket Rusia paling spektakuler dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 2013, ketika sebuah roket kembali ke bumi setelah lepas landas dan meledak menjadi bola api.
Kecelakaan itu kemungkinan hasil dari sensor, yang dimaksudkan untuk menjaga roket tegak, namun telah dipasang terbalik.
Roket AS juga meledak dari waktu ke waktu. Pada bulan September, sebuah roket SpaceX yang membawa satelit untuk akses internet ke wilayah Afrika meledak di tempat peluncuran di Florida. Roket SpaceX tak berawak lain meledak sekitar dua menit dalam penerbangan di tahun 2015.