Seorang ibu asal Texas, Amerika Serikat, Margaret Boemer, sedang hamil 16 pekan saat mendapat kabar bayi yang dikandungnya menderita tumor ganas. Kabar mengejutkan itu diterima saat dia tengah menjalani pemeriksaan USG. Dokter mengatakan, satu-satunya cara untuk menyelamatkan bayinya hanya melalui operasi.
“Mereka melihat sesuatu dari hasil pemeriksaan dan saat itu dokter mengatakan ada masalah serius dengan bayi kami. Dia menderita sacrococcygeal teratoma. Kami sangat terkejut dan takut, kami bahkan tidak mengerti apa arti kata itu dan apa dampaknya pada bayi kami,” kata Boemer kepada CNN, seperti dilansir dari laman berita Independent, Selasa (25/10).
Wakil Direktur Rumah Sakit Texas Foetal Centre, dr. Darrell Cass mengungkapkan teratoma pada tulang ekor adalah tumor paling umum ditemukan pada bayi baru lahir.
“Meskipun itu (tumor) yang paling umum kita lihat, tapi masih cukup langka,” kata Cass.
Sebenarnya dokter bisa menunda pengangkatan tumor sampai bayi lahir. Tetapi untuk kasus ini, tumor tersebut masuk ke aliran darah bayi sehingga harus cepat-cepat dihilangkan.
Setelah berunding dengan pihak keluarga akhirnya jalan operasi dipilih. Operasi pengangkatan tumor dilakukan dengan mengangkat janin dari kandungan ibunya selama 20 menit. Saat itu berat janin hanya kurang dari satu kilogram.
Kemudian, janin dimasukkan kembali ke rahim sang ibu dan tetap berada di sana selama 12 pekan. Setelah 36 pekan, bayi ini dikeluarkan kembali melalui operasi caesar.
Dokter Cass mengatakan, “Sungguh suatu keajaiban bahwa rahim bisa dibuka dan ditutup kembali seperti itu.”
Bayi yang kemudian diberi nama LynLee Hope itu lahir ke dunia untuk kedua kalinya dengan selamat. Butuh waktu beberapa minggu sampai LynLee bisa pulih dan dibawa pulang oleh orang tuanya.
GALAKXI 