Berabad lamanya peneliti salah duga tentang jerapah. Mereka baru mengetahui fakta fundamental tentang hewan berleher panjang itu. Penelitian terbaru menunjukkan jerapah terdiri atas empat spesies, bukan hanya satu seperti yang diyakini selama ini.
Ahli gen dari Senckenberg Biodiversity and Climate Research Center, Axel Janke, mengatakan perbedaan genetiknya cukup banyak sehingga bisa dikelompokkan sebagai empat spesies.
“Perbedaannya sama seperti beruang cokelat dan beruang kutub,” kata Janke.
Janke, Julian Fennesy, dan tim dari Giraffe Conservation Foundation di Namibia menguji DNA dari 200 jerapah di seluruh Afrika.
Mereka menemukan pola mutasi genetik di beberapa kelompok.
Pola mutasi ini disebut cukup kuat untuk mengklasifikasikan kelompok tersebut sebagai spesies yang berbeda. Dalam beberapa kasus, subspesies jerapah telah menjadi spesies yang sangat berkembang.
Sebelumnya, hanya ada satu jenis jerapah atau dikenal sebagai Giraffa camelopardalis.Kini binatang berleher panjang itu hanya menjadi satu dari empat spesies, yaitu the southern giraffe, the Masai giraffe, the reticulated giraffe, dan the northern giraffe.
“Kebun binatang di seluruh dunia harus mengganti labelnya jika punya koleksi jerapah jenis ini,” ujar Janke.
Ada beberapa perbedaan yang bisa terlihat, yakni garis dan titik gelap pada tubuh jerapah Masai. Untuk jerapah jenis northern, ada lima struktur menyerupai tanduk. Selain itu, semuanya tampak serupa. Peneliti tak menemukan contoh hibridisasi atau perkawinan silang antarkelompok.
Perbedaan spesies ini diduga baru terjadi sekitar 1,5 juta tahun lalu. Janke mengatakan manusia dan simpanse terpisah sejak 6-7 juta tahun lalu, meskipun beberapa penelitian menunjukkan 13 juta tahun lalu.
Ia tak bisa memastikan alasan lamanya peneliti mengetahui perbedaan spesies pada jerapah. Kemungkinan, kata dia, ini terjadi karena sedikitnya penelitian yang membandingkan binatang di Afrika, seperti singa, gajah, dan badak.
Penemuan tersebut berdampak besar untuk konservasi jerapah. Selama 30 tahun, jumlah jerapah menjadi 90 ribu individu dari 150 ribu. Sekarang hanya ada 4.750 jerapah northern dan 8.700 jerapah reticulated.
“Kini 90 ribu terbagi menjadi empat spesies, jadi jelas sekali jerapah terancam, harus segera dilindungi,” tutur Janke.